Berpikir Seperti Disney

Walt Disney merupakan tokoh inspirasi Amerika, tidak hanya mengenai produksi film dan animasinya namun juga visi serta jiwa entrepreneurnya yang sangat luar biasa. Disney memiliki strategi dan tujuan hebat untuk berpikir kreatif dan sangat efektif dalam memulai sebuah bisnis baru.

Berpikir Seperti DisneyTerkadang kita sering memimpikan hal-hal besar dalam memulai bisnis dan terkadang hal ini membuat hal-hal kecil yang penting menjadi terlupakan. Strategi Disney berikut ini diikuti oleh Robert Dilts, seorang pelatih NLP di Amerika.
Dilts merupakan role model yang baik untuk membuat pebisnis pemula menyadari kesalahannya, tidak hanya bermimpi dan menghadapi kenyataan.
Berikut ini adalah langkah langkah awal yang dapat diimplementasikan sebelum anda melangkah ke bisnis selanjutnya
Pikirkan mengenai bisnis potensial anda. Strategi Disney berjalan dengan baik di segala situasi dimana anda butuh ide yang spesifik.

Berikut tiga tahapan yang anda dapat implementasikan :
Sang pemimpi, Si Realistis dan Tukang Kritik
Mulailah dengan bayangkan diri anda berada pada posisi sang pemimpi. Inilah tahap dimana anda akan menciptakan berbagai kemungkinan. Dalam fase ini anda merupakan seorang visionaris, dan melihat segala sesuatunya dalam perspektif yang sesungguhnya. Jadilah seseorang yang kreatif tanpa batasan.
Posisi sang pemimpi kebanyakan menggunakan sistem representasi visual. Tanyakan pada diri anda “ apa yang saya inginkan, seperti apakah hal itu nantinya “ dan tuangkan semua pikiran anda dalam sebuah tulisan.
Mainkan pikiran anda dengan cara menggoyang tubuh anda atau melompat naik dan turun.
Kemudian coba ubah posisi anda menjadi si Realistis. Disinilah tahapan dimana anda mengorganisasikan seluruh rencana-rencana anda, mengevaluasi kemungkinan yang realistis dan, berpikir konstruktif dan menjabarkan rencana kerja anda tahap demi tahap
Dalam tahapan anda sebagai si realistis maka anda banyak menggunakan sistem representasi kinestetis. Tanyakan pada diri anda “ apa yang harus saya lakukan untuk membuat rencana ini menjadi kenyataan?”
Akhirnya kita sampai pada posisi si tukang kritik. Inilah posisi dimana anda melakukan tes pada rencana anda. Dalam tahapan ini anda mencari masalah, kesulitan dan konsekuensi yang tidak terduga. Pikirkan hal-hal apa yang bisa menjadi masalah, apa yang luput dan bagaimana solusinya nanti. Posisi si tukang kritik ini biasanya menggunakan sistem representasi auditory. Anda dapat menanyakan pada diri anda “ hal-hal apa yang bisa menyebabkan kegagalan.

Sumber :
  • yea.co.id
  • http://www.connecti.biz/library_articles.php?artikel_id=1976&kategori_id=59